Keutamaan Bulan Sya’ban dan Malam Nisfu Sya’ban

Sya’ban adalah bulan kedelapan dalam kalender Islam. Sya’ban diambil kosa kata bahasa Arab yang berasal dari kata syi’ab yang artinya jalan di atas gunung. Islam kemudian memanfaatkan bulan Sya’ban sebagai waktu untuk menemukan banyak jalan, demi mencapai kebaikan.

Dinamakan Sya’ban, karena orang-orang Arab pada bulan-bulan tersebut yatasya’abun/berpencar untuk mencari sumber mata air. Dikatakan juga karena mereka tasya’ub/berpisah-pisah di gua-gua. Dan dikatakan juga sebagai bulan Sya’ban karena bulan ini muncul/sya’aba di antara dua bulan Rajab dan Ramadhan.

Bulan Sya’ban terletak di antara bulan Rajab dan bulan Ramadhan, Dalam bulan Sya’ban terdapat berbagai keutamaan yang menyangkut peningkatan kualitas kehidupan umat Islam, baik sebagai individu maupun dalam lingkup kemasyarakatan. Bulan Sya’ban diapit oleh dua bulan mulia ini, maka bulan Sya’ban seringkali dilupakan oleh kebanyakan orang.

Karena letaknya yang mendekati bulan Ramadhan, bulan Sya’ban memiliki berbagai hal yang dapat memperkuat keimanan. Umat Islam dapat mulai mempersiapkan diri menjemput datangnya bulan termulia dengan penuh suka cita dan pengharapan anugerah dari Allah SWT karena telah mulai merasakan suasana kemuliaan Ramadhan.

Hadist tentang keutamaan Sya’ban:
”Bulan Sya’ban adalah bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadan. Bulan Sya’ban adalah bulan diangkatnya amal-amal. Karenanya, aku menginginkan pada saat diangkatnya amalku, aku dalam keadaan sedang berpuasa.” (HR Abu Dawud dan Nasa’i)

Dari sinilah diutamakan bulan Sya’ban agar senantiasa kita memperbaiki amal ibadah dan lebih sungguh-sungguh lagi agar yang ternagkat adalah lebih banyak amal kebajikan, bersedekah dan menjalin silaturrahim. Umat Islam di Nusantara biasanya menyambut keistimewaan bulan Sya’ban dengan mempererat silaturrahim melalui pengiriman oleh-oleh yang berupa makanan kepada para kerabat, dan sanak famili. Sehingga terciptalah tradisi saling mengirim parcel di antara umat Islam.

Sebagian ulama, diantaranya Ibnu Mubarak telah merajihkan atau mengunggulkan bahwa Nabi Muhammad SAW tidak pernah menyempurnakan puasa bulan Sya’ban akan tetapi beliau banyak berpuasa di dalamnya. Pendapat ini didukung oleh hadist yang diriwayatkan imam Muslim dari ‘Aisyah ra, katanya, ‘ Saya tidak mengetahui beliau (Nabi Muhammad SAW) puasa satu bulan penuh kecuali Ramadhan’.

Malam Nisfu Sya’ban

Nisfu artinya Setengah atau separuh, jadi Nisfu Sya’ban berarti setengah dari bulan Sya’ban. Dalam bulan arab biasanya adalah tanggal 15 bulan hijriah, kaum muslimin meyakini bahwa pada malam ini, dua malaikat pencatat amalan keseharian manusia, yakni Malaikat Raqib dan Malaikat Atid, menyerahkan catatan amalan manusia kepada Allah SWT, dan pada malam itu pula buku catatan-catatan amal yang digunakan setiap tahun diganti dengan yang baru.bulan nifsu sya’ban

Imam Ghazali mengistilahkan malam Nisfu Sya’ban sebagai malam yang penuh dengan syafa’at(pertolongan). Menurut Al-Ghazali, pada malam ke-13 bulan Sya’ban Allah SWT memberikan seperti tiga syafa’at kepada hambanya. Sedangkan pada malam ke-14, seluruh syafa’at itu diberikan secara penuh. Dengan demikian, pada malam ke-15, umat Islam dapat memiliki banyak sekali kebaikan sebagai penutup catatan amalnya selama satu tahun. Karena pada malam ke-15 bulan Sya’ban nanti, catatan perbuatan manusia penghuni bumi akan dinaikkan ke hadapan Allah SWT.
Nisfu Syaban
Para ulama menyatakan bahwa Nisfu Sya’ban juga dinamakan sebagai malam pengampunan atau malam maghfirah, karena pada malam itu Allah SWT menurunkan pengampunan kepada seluruh hamba Allah dipenjuru dunia .

Malam Nishfu Sya’ban dan seluruh bulan adalah saat yang utama dan penuh berkah, maka selayaknya seorang muslim memperbanyak aneka ragam amal kebaikan. Doa adalah pembuka kelapangan dan kunci keberhasilan, maka sungguh tepat bila malam itu umat Islam menyibukkan dirinya dengan berdoa kepada Allah SWT terlebih-lebih bulan yang dibulan Say’ban dan ramadhan nanti , tapi jangan menunggu hari esok tapi laksanakanlah ibadah dengan khusu; dan banyak hari sebab besok belum tentu bisa ibadah.

 

Sumber: kaskus

Posted on June 10, 2013, in News. Bookmark the permalink. Leave a comment.

Leave a comment